Pannakatha

Seperti apakah konsep anicca dukkha anatta dalam penerapan kehidupan keseharian, mari kita simak kumpulan artikel artikel Pannakatha yang merupakan karya terjemahan bercampur dengan kompilasi dari berbagai buku yang dilakukan oleh penyusun dan diterbitkan dalam bentuk leaflet sejak tahun 1990-an dalam rangka memenuhi kebutuhan permenungan pokok-pokok penting hakikat kehidupan, dan atas praktik Buddha dhamma di dalam kehidupan sehari-hari dari beberapa pendukung yang menyebarkannya di berbagai kota di Nusantara. Atas berbagai masukan, maka leaflet tersebut di kumpulkan dan di rangkai kembali menjadi satu didalam buku kecil dan sekarang di tuangkan dalam bentuk website ini. Semoga dapat memberikan sumbangsih memperkaya referensi dan bahan renungan Buddha Dhamma dalam praktik keseharian dengan berbagai perumpamaan yang tersebar didalam Tipitaka

Dhamma menjadi berkah mulia bagi kita

Selamat Rodjali Webblog : http://tilakkhana-tigacorakkehidupan.blogspot.com

Creator:Mirawati Mulyadi

Tuesday 29 July 2014

Kisah Cinta

            Suara dari kata itu membuat orang-orang menjadi gila. Apakah kata itu? Cinta, tentu saja, apa lagi? Cinta telah begitu banyak dipuja oleh seluruh dunia mengatasi semua yang dianggap berharga yang patut diperhatikan di dalam mengatasi kehidupan seseorang. Bagi seorang umat Buddha, khususnya yang mengenal Abhidhamma, cinta dapat dianalisa ke dalam berbagai tipe kesadaran / pikiran – baik atau tidak baik, spontan atau dengan ajakan, diliputi perasaan senang atau netral, berkait dengan pandangan keliru atau dengan pengetahuan, dan sebagainya. Perusak permainan! Kata seorang romantis, Bagaimana kamu bisa menganalisa cinta ke dalam tipe-tipe kesadaran?
            Para pe-meditasi pandangan terang, bahkan akan melakukannya lebih daripada sekedar menganalisa. Mereka mengamati perasaan-perasaan dan emosi-emosi sebagaimana munculnya, memperhatikannya sebagai faktor batin yang muncul dan padam, yang tidak kekal atau tanpa substansi. Tidak ada yang seperti itu. Mereka tidak pernah memberikan kesempatan bagi keterikatan untuk tumbuh, selalu waspada menjaga dirinya tidak mengatakan, mengapa membuat sesuatu yang indah seperti cinta nampak begitu buruk, tak berguna. Namun, kemudian, tidakkah itu seharusnya lebih baik berada di sisi yang lebih aman – Saya maksudkan dengan tetap tidak melekat? Namun, mungkin, kamu adalah satu dari mereka yang tidak memikirkan penderitaan yang diminta oleh cinta yang saya tak memiliki apapun untuk mengatakannya.
            Ketika saya memulai pembicaraan ini, saya termenung sejenak. Maksud saya, bertanya-tanya kemana saya harus pergi mencari cerita cinta untuk ditulis? “Apa” seseorang berseru,” Di tiap langkah kamu berada, di sana ada cinta,”Saya bertanya-tanya apa maksudnya ketaka saya menyadari,”Ah, dia benar.” Setiap orang yang berjalan di sekitar kita sudah berkeluarga atau akan berkeluarga, cepat atau lambat. Dan bagaimana menurutmu bahwa itu terjadi ? Kecuali perkawinan yang telah direncanakan sebelumnya yang sekarang lebih kurang sudah tertinggal, selebihnya jatuh melalui panah bunga dewi asmara yang melanda dua hati dnegan sangat dalam melalui dan membuat mereka terluka. Tidak aneh, Barbara Cartland tidak pernah kekurangan cerita baginya untuk tetap menulis.
            Oleh karena itu, untuk menulis cerita ini, saya harus mewawancarai orang lain. Saya harus berjuang untuk membuat orang lain membicarakan sesuatu yang agak pribadi. Prinsip dasar saya adalah saya tidak memiliki maksud apapun untuk menulis cerita pasaran terbaik yang nakal. Saya hanya bermaksud untuk melihat di bagian mana perhatian murni dapat berperan di dalam ilmu kimia emosional ini.

Apakah cinta itu ?
            Ketika saya menanyakan pertanyaan ini kepada sahabat muda, dia hanya menengadahkan kepalanya dengan putus asa dan menjawab: “Jangan bertanya kepada saya. Saya adalah seorang pria yang bingung.” Saya menduga ia pasti masih jatuh cinta. Ketika orang-orang lain mendengar tentang pengobatannya, mereka tersenyum, seolah-olah mengerti kesedihannya.. Tidaklah mudah bila problema emosional seperti cinta berhadapan denganmu. Tak lama lagi, hal itu akan membanjiri dan membingungkan batinmu sedemikian rupa sehingga setiap kemampuanmu untuk beralasan dengan jelas akan berada sejauh galaksi yang terdekat. Inilah yang dikatakan oleh seorang teman saya sebagai kegilaan sementara. Cinta sejenis inilah yang datang dengan nafsu dan keterikatan yang kuat. Satu sore ketika saya bertanya kepada sekelompok orang muda perihal yang sama, saya mendapatkan daftar jawaban sebagai berikut :
  • Cinta adalah ketika kamu nyata bertanggung jawab bagi orang lain dan ingin bersamanya
  • Cinta adalah banyak pengorbanan
  • Cinta adalah nafsu
  • Cinta adalah kebaikan
  • Cinta adalah memanjat sebuah gunung
  • Cinta mirip dengan mirip, sebuah cerita dongeng
  • Cinta tidak memiliki arti
  • Cinta adalah satu kata dengan empat huruf
  • Cinta adalah penderitaan
  • Cinta adalah berbahaya
  • Cinta adalah memeluh anak anjing yang hangat
  • Cinta adalah makanan.
      Baiklah, cinta adalah banyak hal bagi banyak orang. Namun apapun mereka jadinya, mereka dapat dikelompokkan ke dalam 2 kategori:
    1. Cinta yang tidak egois: Ini adalah jenis cinta yang menjaga dan mengharapkan kebahagiaann dan kesejahteraan pihak lain.
    2. Cinta egois: Ini adalah jenis cinta yang mengharapkan untuk memiliki dan melekat kepada pihak lain. Cinta ini datang dengan  nafsu dan diikuti dengan kecemburuan dan kekecewaan.
Kedua jenis cinta ini seringkali ditemui bercampur di dalam proporsi yang berbeda, dan apabila kita tidak dapat membedakanya, mereka tak dapat dibedakan. Tidaklah mudah untuk menemukan kemunculan sebuah cinta yang tidak egois yang murni karena orang-orang cepat menjadi melekat terhadap sesuatu yang menyenangkan. Sedangkan cinta egois, sangatlah banyak. Hanya dengan membayar sebuah kunjungan ke rumah pelacuran dan kamu akan akan mengetahui apa yang saya maksudkan.
            Apa yang memberikan ketertarikan kepada cinta egois adalah kesenangan dan kenikmatan yang muncul bersamanya. Namun demikian, setelah inisiasi kesenangan, muncul pengorbanan lain setelah pengorbanan, atau sebuah bangun pagi yang menyakitkan akibat mabuk-mabukan. Sebuah komitman harus dibuat oleh seorang atau pihak kedua, yang seringkali dalam bentuk sebuth penandatanganan kontrak pernikahan atau hanya pemanis mulut yang disertai janji-janji yang mengharapkan. Di dalam kenyataannya, ini adalah sebaris kesulitan untuk didefinisikan dan oleh karenanya waspadalah! Kebanyakan orang tidak berpikir cukup serius mengenai hal ini sampai akhirnya mereka terbakar. Buku-buku komentar Buddha Dhamma menceritakan kepada kita bagaimana dengan hanya melihat seseorang cinta, kedua pencinta itu terhempas menjadi debu oleh kekuatan nafsunya. Maklum, bukanlah jawabannya. Menjadi bhikkhu / pendeta lebih masuk akal asalkan kamu bertahan di dalam meditasi selama sisa kehidupanmu.

            Bahkan, di dalam kasus cinta tidak egois di mana pengorbanan terlibat untuk mengusir menjadi “bahagia”, kita juga mendengar banyak keluhan. Pengorbanan yang ekstrim akan mengubah menjadi sesuatu yang dipandang “edan” oleh orang-orang pragmatik. Hal itu melibatkan perjalanan penderitaan bertahun-tahun yang tak terbayangkan seperti melempar kehidupan lalu seseorang.
           
            Namun, itulah yang oleh Sang Buddha lakukan demi memenuhi kesempurnaanya, merenungkan pengetahuan  yang tanpa banding sehingga membuat beliau mampu menunjukkan jalan untuk menyelamatkan banyak mahluk seperti beliau yang dapat menyeberangi lingkaran kematian dan kelahiran – penderitaan, menuju perealisasian Nibbana



No comments:

Post a Comment