Pannakatha
Seperti apakah konsep anicca dukkha anatta dalam penerapan kehidupan keseharian, mari kita simak kumpulan artikel artikel Pannakatha yang merupakan karya terjemahan bercampur dengan kompilasi dari berbagai buku yang dilakukan oleh penyusun dan diterbitkan dalam bentuk leaflet sejak tahun 1990-an dalam rangka memenuhi kebutuhan permenungan pokok-pokok penting hakikat kehidupan, dan atas praktik Buddha dhamma di dalam kehidupan sehari-hari dari beberapa pendukung yang menyebarkannya di berbagai kota di Nusantara. Atas berbagai masukan, maka leaflet tersebut di kumpulkan dan di rangkai kembali menjadi satu didalam buku kecil dan sekarang di tuangkan dalam bentuk website ini. Semoga dapat memberikan sumbangsih memperkaya referensi dan bahan renungan Buddha Dhamma dalam praktik keseharian dengan berbagai perumpamaan yang tersebar didalam Tipitaka
Dhamma menjadi berkah mulia bagi kita
Selamat Rodjali Webblog : http://tilakkhana-tigacorakkehidupan.blogspot.com
Creator:Mirawati Mulyadi
Tuesday, 22 July 2014
Harapan Optimis Seekor Lebah
Perumpamaan Ular Berbisa
- Empat
ular berbisa dan berbahaya merupakan ibarat dari empat unsur pokok jasmani
(Maha bhuta).
- Lima
orang musuh merupakan ibarat dari lima kelompok perpanduan (Pancakkhandha)
- Sahabat
baik merupakan ibarat dari Sang Buddha
- Sahabat
palsu yang berpura-pura sebagai sahabat baik merupakan ibarat kesenangan
dan kemelekatan (nandiraga)
- Desa
dengan enam rumah kosong merupakan
ibarat dari enam landasan indera ( 6 ayanana dalam )
- Enam
perampok / bandit yang sering menyatroni / mengunjungi desa dengan keenam
rumah kosongnya merupakan ibarat enam macam objek indera (6 ayatana luar )
- Sisi
sungai sebelah sini merupakan ibarat pandangan salah tentang diri (sakkaya
ditthi)
- Sisi
sungai sebelah seberang merupakan ibarat Nibbana.
- Sungai
dengan arus yang deras merupakan ibarat banjir ( Ogha ), yaitu banjir
nafsu indera, banjir kemelekatan pandangan untuk menjadi, banjir pandangan
salah dan banjir kegelapan batin.
- Rakit
merupakan ibarat jalan mulia berunsur delapan ( Ariya Atthangika Magga ).
- Penjahat
yang membuat rakit dan harus mengayuh sendiri dengan kedua kaki dan
tangannya sekuat tenaga dengan penuh tekad merupakan ibarat kita semua
sebagai mahluk hidup berjuang dengan penuh semangat dan tekad dan tidak
bergantung kepada orang / mahluk / kekuasaan lain di luar diri kita.
- Mengayuh
dengan kestabilan dan keseimbangan disertai usaha dan tekad kuat merupakan
ibarat melatih dengan kestabilan dan keseimbangan dalam keyakinan
(saddha), semangat (viriya), perhatian (sati), konsentrasi (samadhi), dan
kebijaksanaan (panna)