Bila kita menyimak sebuah
kendaraan bermotor roda empat, misalkan saja sebuah mobil, yang bergerak dengan
lancar, seseorang mungkin beranggapan bahwa bila tidak ada mesin, maka mobil
tersebut tidak dapat bergerak, oleh karena itu mesin merupakan sumber proses
pergerakan mobil tersebut. Orang lainnya mungkin beranggapan bahwa bila tidak
ada bensin maka mobil tersebut tidak akan bergerak, oleh karena itu bensin
merupakan sumber proses pergerakan mobil tersebut. Tidak demikian halnya dnegan
si Ali. Ia berpikir bahwa mobil dapat bergerak karena adanya kabel dan ‘engkol’
penghubung ke alat-alat gerak mobil itu, dan kabel itulah sumber proses
pergerakan. Berbeda dengan si Ani, ban mobil merupakan sumber proses pergerakan
tersebut. Sementara itu, si Badu berpendapat bahwa ‘gear’ merupakan sumber proses
pergerakan sebuah mobil. Dan seterusnya bagi orang lain, berbeda pula
pendapatnya. Para pembaca, yang manakah dari semuanya itu sebagai sumber proses
pergerakan sebuah mobil?
Ada bensin, ada kabel dan
engkol penghubung, ada ban,namun tidak ada mesin maka mobil itu tidak dapat
bergerak. Ada mesin, ada kabel, ada ban dan ada engkol penghubung, namun bensin
tidak ada maka mobil tidak dapat bergerak. Dan seterusnya. Mobil dapat
berproses bergerak atas kerjasama mesin, bensin, kabel, ban, engkol sampai hal
terkecil seperti baud dan sebagainya. Semua onderdil mobil itu berproses dan
berpadu menghasilkan proses lain yaitu proses bergerak. Seseorang tidak mungkin
mampu menunjukkan yang mana sesuatu yang pasti sebagai penggerak.
Manusia dapat berproses,
baik berpikir maupun bergerak atau berposisi tubuh, dengan kata lain ‘hidup’.
Sementara orang menyatakan bahwa sumber kehidupan seseorang adalah jantung,
karena bila jantung tidak bergerak maka proses kehidupan manusia berakhir. Lain
lagi dengan pendapat si Tuti, jantung bisa dicangkok, jadi jantung bukan sumber
proses kehidupan. Menurutnya, sumber proses kehidupan adalah darah, karena bila
seseorang terluka dan darahnya habis, maka terhentilah proses kehidupan orang itu.
Apakah benar demikian? Si Umar membantahnya dengan alasan bahwa saat ini sudah
ada transfusi darah dan penggantian darah sehingga bagaimana mungkin darah
merupakan sumber proses kehidupan. Si Harold lain lagi. Ia seorang sarjana
bioteknologi molekul, ia berpendapat bahwa sumber proses kehidupan adalah DNA,
karena jantung, darah, otak dan sebagainya mengandung DNA yang unik dan sangat
menentukan kehidupan. Dan seterusnya, hingga saat ini para ahli masih belum
dapat menentukan dengan pasti di mana sumber proses kehidupan suatu mahluk.
Bagaimanakah umat Buddha
harus menjawab hal di atas ? Di manakah letak sumber kehidupan ?
Manusia merupakan
perpaduan batin dan materi / jasmani. Mereka berproses saling berpengaruh.
Proses pergerakan jasmani manusia dikondisikan oleh batin, dan juga oleh materi
lainnya. Proses batin manusia juga dapat dikondisikan oleh materi. Batin
manusia muncul pada materi yang bersesuaian ( vatthu ), mengalami
objek melalui materi yang bersesuaian (dvara). Kondisi materi jasmani yang
lemah akan sangat berpengaruh terhadap proses batin yang terjadi. Kondisi
proses batin yang terjadi juga sangat berpengaruh terhadap proses materi
jasmani.
Batin dan jasmani / materi
tubuh berinteraksi dan berproses sedemikian rupa, dan kita tidak dapat menunjukkan
secara tepat di mana letak materi tempat munculnya batin yang tidak langsung
berhubungan dengan indera.
- Di dalam
naskah dinyatakan: “ YAM RUPAM NISSAYA MANODHATU, MANOVINNANA DHATU CA,
VATTANTI PANCAVOKARE TAM VATTHUTI PAVUCCATI” ( Tergantung pada materi atau
sifat itulah unsur batin/ manodhatu dan unsur kesadaran batin /
manovinnana dhatu muncul pada mahluk yang memiliki lima kelompok
perpanduan / pancavokare-bhava. Dalam hal ini, secara nyata dapat kita
baca, bahwa Sang Buddha tidak menunjukkan jantung atau otak atau darah
atau gen atau sebagainya sebagai tempat kesadaran. Namun secara nyata pula
bahwa batin dan jasmani berproses secara terpadu dan batin muncul di dalam
landasan batin tersebut.
Catatan: Lima kelompok perpaduan = batin dan jasmani, terdiri dari :
Perasaaan, pencerapan, faktor batin, kesadaran dan materi
No comments:
Post a Comment